Toba, Tapanuli.ID – Mengantisipasi bencana longsor, Dinas PUTR Kabupaten Toba menyiagakan alat berat untuk melakukan pembersihan dan perbaikan jika terjadi bencana longsor. Langkah ini menjadi bagian dari kesiapsiagaan pemerintah daerah dalam menghadapi potensi bencana yang meningkat selama musim hujan.
“Memang yang langsung standby dalam posisi berhenti tidak ada. Semua alat kita kerja, jadi kalau ada peristiwa longsor kita langsung geser alat paling dekat untuk pindah,” kata Kepala Bidang Peralatan dan Pengujian, Maju Simangunsong saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (13/01/2025) siang.
Saat ini, Dinas PUTR mengoperasikan 2 unit backhoe loader dan 4 unit excavator yang sedang bekerja di beberapa titik di Kabupaten Toba. Salah satu lokasi prioritas adalah daerah Hutanamora, Lumban Julu, yang hingga kini masih dalam tahap penanganan pasca longsor yang terjadi pada Kamis lalu. Alat berat tersebut difokuskan untuk membersihkan material longsor yang menutup jalan, sehingga akses masyarakat kembali normal.
Maju Simangunsong menjelaskan bahwa meskipun keterbatasan jumlah alat berat menjadi tantangan, pihaknya tetap berupaya maksimal untuk merespons dengan cepat setiap laporan bencana. “Kami mengutamakan efisiensi dengan memindahkan alat berat dari lokasi terdekat, agar waktu respons lebih cepat dan penanganan lebih efektif,” ujarnya.
Selain alat berat, Dinas PUTR juga memastikan ketersediaan tim lapangan yang siaga 24 jam untuk mengawasi daerah rawan longsor. Tim ini bertugas tidak hanya melakukan pembersihan, tetapi juga mengidentifikasi potensi kerusakan infrastruktur, seperti jalan dan jembatan, yang memerlukan perhatian segera. Kerja sama dengan aparat desa setempat juga diintensifkan untuk memberikan laporan real-time jika terjadi peristiwa longsor.
Dinas PUTR menegaskan pentingnya koordinasi dengan masyarakat untuk memastikan kelancaran proses penanganan. Maju mengimbau warga yang berada di kawasan rawan longsor untuk waspada terhadap tanda-tanda pergerakan tanah, seperti retakan di jalan atau dinding tanah. “Laporan cepat dari masyarakat sangat membantu kami dalam menentukan langkah penanganan lebih awal,” tambahnya.
Langkah antisipatif lainnya adalah perencanaan jangka panjang untuk meminimalkan risiko longsor di masa depan. Pemerintah daerah sedang merancang program penghijauan di lereng-lereng bukit yang rawan erosi, serta memperkuat struktur drainase di sepanjang jalur-jalur utama. Dengan kolaborasi semua pihak, diharapkan dampak bencana longsor di Kabupaten Toba dapat diminimalkan. (Chris)
Discussion about this post