Siborongborong, Tapanuli.ID – Pada tanggal 18 dan 19 Oktober 2024, Komunitas Literasi Rapture sukses menyelenggarakan acara “Seminar Membaca Nyaring” dan “Praktik Membaca Nyaring” yang berlangsung di Aula Wushu Siborongborong, Tapanuli Utara pada hari Jumat (18/10) dan Sabtu (19/10). Acara ini mengundang berbagai kalangan, termasuk masyarakat umum yang didominasi oleh kaum Ibu dan remaja putri, mahasiswa, serta sejumlah anak-anak yang menjadi peserta dalam praktik membaca nyaring. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan teknik membaca nyaring sebagai metode efektif dalam meningkatkan minat baca dan kemampuan literasi anak-anak.
Komunitas Literasi Rapture menyelenggarakan kegiatan ini dengan tujuan untuk memberikan wawasan mengenai pentingnya membaca nyaring, terutama dalam membangun keterampilan berbahasa anak-anak. Membaca nyaring dikenal sebagai metode yang efektif untuk menumbuhkan minat baca serta membantu anak-anak memahami teks yang dibaca dengan lebih baik. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi orang tua, pendidik, dan komunitas literasi lainnya untuk lebih sering melibatkan anak-anak dalam aktivitas membaca. Kegiatan ini terbagi menjadi dua bagian utama, yaitu Seminar Membaca Nyaring yang berlangsung pada tanggal 18 Oktober, dan Praktik Membaca Nyaring yang diadakan pada tanggal 19 Oktober. Kedua acara ini mendapat antusiasme tinggi dari para peserta yang datang dari berbagai latar belakang, seperti masyarakat umum, mahasiswa, dan juga anak-anak dari daerah Siborongborong.
Seminar Membaca Nyaring yang diadakan pada hari Jum’at (18/10) menghadirkan pemateri utama, yaitu Ibu Emmi Silvia H. Tambun, MPd. Beliau merupakan seorang akademisi dan praktisi pendidikan yang memiliki pengalaman luas dalam bidang literasi anak. Dalam seminar ini, Ibu Emmi menyampaikan berbagai materi terkait pentingnya teknik membaca nyaring dan manfaatnya bagi perkembangan kognitif dan emosional anak.
Menurut Ibu Emmi, membaca nyaring bukan sekadar aktivitas membaca dengan suara keras, melainkan melibatkan interaksi antara pembaca dan pendengar, yang dalam hal ini adalah anak-anak. Ia menjelaskan bahwa melalui membaca nyaring, anak-anak dapat mengembangkan kemampuan mendengarkan, memperkaya kosakata, dan memahami konsep-konsep baru dari cerita yang dibacakan. Selain itu, membaca nyaring juga menjadi momen berharga untuk membangun ikatan emosional antara orang tua atau pendidik dengan anak.
“Kegiatan membaca nyaring merupakan kegiatan membacakan buku yg dilakukan orang tua atau guru kepada anak atau peserta didik dengan suara lantang, pelafalan dan intonasi yg jelas disertai ekspresi dan bahasa tubuh dengan tujuan untuk menstimulus kemampuan berbahasa anak, baik kemampuan berbicara, menyimak, dan membaca.” papar Ibu Emmi Silvia H. Tambun saat diwawancarai.
Ibu Emmi juga memberikan tips praktis untuk para peserta seminar dalam melakukan aktivitas membaca nyaring, seperti memilih buku yang sesuai dengan usia anak, memberikan ekspresi dan intonasi yang tepat, serta melibatkan anak dalam cerita melalui pertanyaan-pertanyaan sederhana. Seminar ini mendapat respon positif dari para peserta yang sangat tertarik untuk menerapkan teknik-teknik tersebut dalam kegiatan sehari-hari mereka bersama anak-anak.
Pada hari kedua, Sabtu (19/10), acara dilanjutkan kegiatan dengan sesi Praktik Membaca Nyaring yang dipandu oleh Kakak Santi Nababan, seorang relawan literasi yang aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan minat baca anak-anak di Tapanuli Utara. Praktik ini melibatkan langsung sejumlah anak-anak dari daerah Siborongborong, dengan tujuan untuk memberikan pengalaman nyata kepada mereka tentang serunya aktivitas membaca nyaring.
Dalam sesi ini, Kakak Santi mengajak anak-anak untuk mendengarkan cerita yang dibacakan dengan penuh ekspresi dan intonasi yang menarik. Ia memilih cerita-cerita yang mudah dipahami oleh anak-anak, serta memberikan kesempatan bagi mereka untuk bertanya dan berinteraksi dengan isi cerita. Metode ini membuat anak-anak merasa terlibat dan semakin antusias untuk mendengarkan setiap alur cerita.
Beliau juga memberikan kesempatan bagi beberapa anak untuk mencoba membaca nyaring di depan teman-teman mereka. Hal ini bertujuan untuk melatih kepercayaan diri mereka dalam berbicara di depan umum, sekaligus memberikan pengalaman langsung dalam menyampaikan cerita dengan baik. Aktivitas ini disambut dengan penuh semangat oleh para peserta cilik yang terlihat antusias saat mencoba membaca nyaring.
Seminar dan praktik membaca nyaring ini mendapatkan respons yang sangat positif dari para peserta, baik dari kalangan mahasiswa, masyarakat umum, maupun anak-anak yang hadir. Banyak peserta seminar yang menyatakan bahwa mereka mendapatkan pengetahuan baru tentang pentingnya membaca nyaring dan cara melakukannya dengan baik. Mereka juga terinspirasi untuk mulai mengadakan kegiatan serupa di lingkungan rumah maupun sekolah masing-masing.
” Menurut saya melalui kegiatan seminar membaca yang diberikan kepada anak itu merupakan suatu kegiatan yang sederhana namun memberi manfaat yang sangat besar. Kegiatan membaca ini menciptakan suatu moment yang berharga bagi si pembaca dan si pendengar cerita buku. Selain itu, kegiatan membaca nyaring ini memberi dampak yang sangat baik bagi anak-anak yaitu membangun fondasi bahasa, meningkatkan kosakata, mengembangkan imajinasi, dan menumbuhkan kecintaan anak pada buku.” ungkap Santi seusai acara.
Bagi para anak-anak, sesi praktik membaca nyaring menjadi pengalaman yang menyenangkan dan penuh keceriaan. Mereka mendapatkan kesempatan untuk mendengarkan cerita-cerita menarik dan belajar bagaimana menyampaikan cerita dengan lebih ekspresif. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan minat baca mereka dan membantu mereka untuk lebih sering berinteraksi dengan buku.
Setelah sukses menyelenggarakan acara ini, Komunitas Literasi Rapture berencana untuk melanjutkan program-program literasi yang fokus pada pengembangan minat baca anak-anak. Salah satu rencana yang akan dijalankan adalah mengadakan pelatihan lanjutan bagi para orang tua dan guru tentang teknik membaca nyaring, serta menyediakan buku-buku yang sesuai untuk dibacakan kepada anak-anak.
Para peserta juga berharap agar kegiatan serupa dapat diadakan secara rutin, terutama di daerah-daerah yang masih minim akses terhadap program literasi. Mereka menyadari bahwa membaca nyaring bisa menjadi cara sederhana namun efektif untuk membangun kebiasaan membaca yang positif di kalangan anak-anak.
Seminar Membaca Nyaring dan Praktik Membaca Nyaring yang diadakan oleh Komunitas Literasi Rapture pada tanggal 18 dan 19 Oktober 2024 ini menjadi salah satu langkah penting dalam upaya meningkatkan budaya literasi di Tapanuli Utara. Dengan melibatkan masyarakat umum, mahasiswa, serta anak-anak dari daerah Siborongborong, kegiatan ini berhasil memberikan pengalaman berharga serta wawasan baru tentang pentingnya membaca nyaring. Diharapkan, kegiatan ini dapat menjadi inspirasi untuk lebih banyak lagi inisiatif yang mendukung minat baca dan pendidikan anak-anak di masa depan.
Discussion about this post