Tapanuli.id, TOBA – Founder Dusun Kreatif Indonesia Andi Eka Saputra menyampaikan bahwa kesadaran masyakarat Kabupaten Toba soal pariwisata masih perlu ditingkatkan. Hal ini, ia sampaikan dalam kegiatan pelatihan tata kelola, bisnis, dan pemasaran pariwisata yang diselenggarakan Dinas Pariwisata Kabupaten Toba di Toba, Kamis (2/12/2021).
Ia secara tegas menyampaikan, Kabupaten Toba miliki potensi wisata yang unggul.
“Setelah kita memberikan pelatihan dan kunjungan ke Kabupaten Toba ini, saya melihat potensi dan peluang itu sangat wah dan menjadi peluang sebenarnya. Tidak ada alasan apapun Kabupaten Toba dengan segala potensinya untuk tidak berkembang,” ujar Andi Eka Saputra saat berada di Laguboti, Kecamatan Laguboti, Kabupaten Toba pada Kamis (2/12/2021).
Ia sebutkan kendala yang dihadapi masyarakat Toba adalah informasi atau pengajaran soal pengembangan pariwisata tersebut.
“Kendala yang bisa kita lihat adalah kesadaran masyarakat tersebut karena tidak mendapatkan pengajaran yang tepat sehingga semua potensi itu menjadi terbengkalai, tidak didayagunakan secara optimal,” terangnya.
“Maka dengan adanya pelatihan ini, kita dapat membuka wawasan dan ide-ide masyarakat di daerah Kabupaten Toba untuk mulai membangun dengan apa yang mereka miliki,” sambungnya.
Dalam pengembangan pariwisata di Kabupaten Toba, ia berharap masyarakat sekitar mampu memperkenalkan adat dan istiadat serta hal lain kepada pengunjung.
“Mulai dari kesederhanaan, budaya, makanan, pakaian, arsitektur, kehidupan sehari. Ini patut diandalkan dan menjadi sebuah kekuatan baru di industry pariwisata yang baik,” sambungnya.
Sambungnya, narasi seputar desa wisata tersebut juga amat penting diketahui pengunjung agar betah saat berada di lokasi. Artinya edukasi dan wisata dapat dikolaborasikan sehingga menarik minat para pengunjung.
“Hari ini, sebuah tempat wisata apapun namanya; baik desa wisata maupun kampung wisata itu harus berhubungan dengan wisata pendidikan. Wisata pendidikan memilki sentiment yang besar mulai dari narasi yang harus diciptakan,” terangnya.
“Narasi yang diciptakan pada suatu tempat harus berhubungan dengan ilmu pengetahuan. Jadi, sesederhana apapun tempat kita miliki, kalau itu ingin dikembangkan menjadi objek wisata wajib menggali semua potensi yang ada di sana dengan kekuatan narasi, yang disebut story telling,” lanjutnya.
Ia yakin, para pengunjung datang ke Toba bukan hanya menikmati keindahan alam, namun juga keindahan adat-istiadat warga sekitar.
“Jadi, kita bukan hanya welcoming saja, tapi kita harus bisa menceritakan tentang desa pariwisata itu sendiri. Intinya, kita bisa menceritakan semua hal terkait tempat tersebut,” pungkasnya. (Moreno Arios/ Red)
Keterangan Foto: (Moreno Arios/ Tapanuli.Id) Suasana pelatihan bidang pariwisata di Toba pada Kamis (2/12/2021).
Discussion about this post