Ketua Dewan Pimpinan Pusat Parsadaan Pomparan Raja Silahisabungan (PPRS) Ir. Asner Silalahi, M.T. bakal maju di pilkada Pematang Siantar 2020 mendatang. Kerinduan berkarya di kampung sendiri serta banyaknya dorongan dari masyarakat disebut ahli di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat itu sebagai alasannya untuk maju.
Asner kelahiran Siantar, 19 Juli 1961 itu menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah di SD Negeri 48, SLTP Negeri 3 dan SMA Negeri 1 Pematang Siantar. Berbekal ilmu Teknik Sipil saat S1 di Universitas Darma Agung serta Magister Teknik jurusan Manajemen dan Rekayasa Transportasi Institut Teknologi Sepuluh November, Asner membangun karirnya di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
“Saya berkarir cukup lama di Papua. Berbagai proyek infrastruktur saya kerjakan, juga termasuk di dalam satuan kerja yang menginisiasi pembangunan Jembatan Holtekamp, Papua. Sejak 2015 saya ditugaskan di Sumatera Utara, itu yang kemudian mememunculkan kerinduan agar kembali ke kampung halaman saya dan bersama masyarakat Siantar membangun kota yang lebih maju dengan infrastruktur yang terintegrasi dan menjawab kebutuhan masa kini,” papar Asner kepada tapanuli.id saat berkunjung ke kediamannya di Jl.Sidamanik, Kelurahan Martimbang, Kecamatan Siantar Selatan, Pematang Siantar, Sabtu (17/8/2019).
Pekerjaan yang mengharuskannya terlibat dalam pembangunan infrastruktur di banyak daerah, menjadi alat perbandingan yang berarti bagi Asner saat harus menilai kodisi Kota Siantar. Baginya, pembangunan itu harus terintegrasi dengan berbagai sisi kehidupan masyarakat dan bisa mengikuti perkembangan zaman.
“Pembangunan itu menyangkut banyak hal, misalnya pasar menjadi pusat kemacetan harus dicari cara bagaimana merekayasa baik itu bangunan utamanya, infrastrukturnya, lingkungannya dan semua hal yang terkait. Semuanya harus terintegrasi, sehingga keuntungan bagi masyarakat tidak hanya dari sisi ekonomi karena aktivitas jual beli, tetapi efisiensi waktu, hingga ke gaya hidup sehat karena lingkungan pasar yang teratur dan bersih,” papar suami dari Juliati Sihombing itu.
Selain itu, Siantar juga sangat dikenal dengan ragam kulinernya sejak zaman dahulu. Hal ini juga yang disoroti Pembina Horas Bagsa Batak Sumatera Utara itu, sebagai salah satu yang perlu diintegrasikan dengan pusat aktivitas ekonomi warga.
“Sederhananya, ide saya adalah parkir yang bagus di lantai dasar pasar dan lantai paling atas untuk pusat kuliner. Model pembangunan seperti ini bukan angan-angan, kita harus mau belajar dari daerah lain yang bahkan sudah sejak lama punya pasar demikian,” sambungnya.
“Intinya banyak sekali infrastruktur yang bisa mendorong kemajuan sumber daya ekonomi serta sumber daya manusia di Siantar. Sarana olahraga, fasilitas umum, yang semuanya perlu misi dan visi yang jelas dari seorang pemimpin serta adanya kebijakan politik agar bisa terealisasi. Saya sudah terbiasa mengerjakan proyek infrastruktur, banyak yang terwujud bukan dengan anggaran daerah. Pemimpin harus punya kemampuan mengakses sumber dana dari luar, termasuk swasta bahkan lembaga internasional. Saya yakin, kota kita ini bisa lebih maju lagi,” simpul Asner.
Discussion about this post