Samosir – Diawali siang lembap yang membuat gerah, Tapanuli.ID tiba di Desa Garoga, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Sabtu (8/5) kemarin. Bukan lain untuk menyaksikan Samosir Sigale-Gale Carnival 2019 dan peragaan busana dengan tema The Beauty of Ulos.
Sepotong ruas jalan Simanindo diblok sepanjang sekitar 200 meter untuk perhelatan ini. Dengan sedikit pengalihan jalur bagi kendaraan yang menuju Tomok, lalu lintas cenderung lancar.
Orang-orang pun mulai berdatangan. Masyarakat lokal. Peserta Lomba. Sanggar Tari. Pendamping peserta. Panitia. Para undangan. Awak media dan humas pariwisata. Semua berlalu lalang dinamik dengan musik lantunan band pengiring.
Sejurus kemudian kendaraan Bupati Samosir, Bapak Rapidin Simbolon beserta Wakil Bupati memasuki lokasi dan segera mengambil tempat duduk. Wargapun semakin menyemut dengan bauran senyum turis-turis asing yang bersiap mengambil gambar.
Sebuah mobil modifikasi dengan kepala berbentuk ukiran Singa berjalan perlahan memimpin barisan penari Tortor tradisional Toba, yang segera diikuti liukan para model busana sepanjang arak-arakan menuju tempat fashion show, barisan uning-uningan, dan barisan patung Sigale-gale yang ditandu langkah tegap pemuda, menandakan karnaval meriah ini sudah waktunya dimulai.
Semangat kreatif generasi muda Samosir semakin terasa gemanya. Walau diterpa hujan yang datang dan pergi, seluruh peserta karnaval dan masyarakat nampak bergeming dan tetap semangat memeriahkan.
Panitia juga mendatangkan beberapa koleksi megah dari busana yang diikutsertakan di Jember Fashion Carnival juga turut meramaikan acara ini.
Dalam sambutannya, Direktur Pemasaran BPODT Basar Simanjuntak juga mengungkapkan dukungannya kepada acara-acara bermuatan budaya lokal.
“Kami akan selalu mendukung semua acara yang berbasiskan kearifan lokal. Jadi kenapa acara ini diadakan di desa ini, karena disinilah rumah aslinya Sigale-gale”, kata Direktur Pemasaran BPODT Basar Simanjuntak.
Juga tak ketinggalan Bupati Samosir juga memaparkan rencana pengembangan acara-acara bermuatan budaya Batak di Kabupaten yang dipimpinnya.
“Budaya Indonesia sangat banyak, jadi mungkin untuk tahun depan kami usahakan kolaborasi yang lebih banyak, yaitu menjadi Gebyar Budaya Nusantara”, kata Bupati Samosir Rapidin Simbolon.
“Dan jangan lupa bulan 8 kita akan menyusuhgkan lagi Samosir Music Internasional yang menjadi kolaborasi artis dari Jerman, Belanda dan Malaysia untuk membawakan lagu batak di Open Stage Tuktuk Siadong, “tambahnya yang disambut dengan riuh tepuk tangan warga.
” Kita akan menciptakan kreasi-kreasi baru, hari ke hari untuk mengangkat budaya Batak kita.” tutupnya. (Tapanuli.ID)
Discussion about this post