Bicara Lapo Gotil, bicara teknik word of mouth (promosi mulut ke mulut). Kafe ramah keluarga ini cukup dikenal di Kabupaten Toba Samosir, bahkan di sekitarnya. Namun untuk mencapainya tak semudah itu. Lalu apa yang membuat tempat makan tanpa plang tersembunyi di balik bangunan sebuah bank ini begitu terkenal?
Tim Tapanuli.ID kali ini menyarikan beberapa elemen keberhasilan bisnis Lapo Gotil di tengah sengitnya industri kuliner Toba yang itu-itu saja.
Walaupun cita rasa makanan adalah mutlak sebagai pondasi kesuksesan sebuah bisnis kuliner, namun elemen pendukung bisnis lainnya harus berporsi seimbang juga. Kebersihan tempat, layanan yang prima (tak sekedar cepat), keramahan, suasana nyaman, semuanya harus berpadu campur merata agar pengunjung rela membuihkan mulutnya untuk menceritakan pengalaman manisnya.
Demikian juga yang dilakukan Martin Sianipar, pria kelahiran Balige 35 tahun lalu ini mengemas Lapo Gotil menjadi sebuah brand wisata cita rasa yang wajib dicoba.

Dekorasi Vintage Memikat
Less is more, begitu prinsip yang jamak kita dengar. Terbatasnya modal dan situasi tempat, tak membatasi Martin mengolah barang-barang usang yang ditemuinya, dan menyulapnya menjadi dekorasi bernuansa vintage yang kekinian dan bernilai seni.
Di satu sisi kita akan duduk dari potongan tempat tidur besi yang dibelah menjadi tempat duduk nyaman, di satu sisi kita juga akan makan dengan meja yang terbuat dari daun jendela yang diisi potongan kulit kayu, dan lain sebagainya. Pengunjung serasa tidak memiliki spot favorit disini, karena semuanya adalah spot favorit.
Meskipun memiliki tema pencahayaan yang hangat remang, Martin dan timnya menjaga tempat ini selalu bersih. Pengalamannya bekerja di hotel bintang lima membuatnya memiliki standar manajemen dapur dan penyajian yang yang boleh dibilang lebih untuk kawasan Toba Samosir. Walaupun dia memegang kendali dalam proses memasak, pengunjung tidak akan menemuinya dalam keadaan berantakan berkeringat atau kelelahan.

Jarak antar meja juga terbilang dekat namun tidak sesak, memungkinkan pengunjung saling bertegur sapa atau sekedar membagikan senyum gestur keramahan.
Seperti banyak kafe lainnya, di pojok tengah ruangan ada sebuah area kecil untuk pengunjung bebas bernyanyi secara live dengan iringan gitar akustik, atau secara karaoke. Dan jika Anda cukup beruntung, Martin juga akan sesekali bernyanyi menemani suasana santai Anda.
Pergaulan Dunia Nyata dan Maya
Tak sekedar ramah, Martin adalah orang yang secara natural suka bergaul dengan orang-orang. Anda yang baru melihatnya akan merasa sudah lama mengenalnya. Spektrum pergaulan yang luas dan terbuka ini memungkinkan banyak lingkaran pertemanannya menjadi konsumennya yang potensial.

Selayaknya pribadinya yang aktif di pergaulan nyata, Martin juga aktif mempromosikan tempat usahanya di media sosial. Inovasi menu makanan dan minuman baru, suasana terupdate kafe, dan interaksi antar konsumen di media sosial dirawatnya dengan baik. Tak sia-sia, kehadirannya di dunia maya juga tak sepi pengunjung.

Menolak Dibatasi Keadaan
Masih banyak yang ingin dikembangkan Martin dan Lapo Gotil yang dipimpinnya. Baik dalam inovasi cita rasa, penerapan standar layanan prima, dan konsep promosi yang ideal masih berusaha diraciknya terus-menerus.
Namun dengan jiwa enterpreneurship yang kuat, dia menolak dibatasi situasi. Imajinasinya dikembangkan dalam rasa, sembari mengaduk bumbu masakan, optimismenya senantiasa dibagikan dalam tim kecilnya. Penasaran dengan rasa dan nuansanya? kunjungi Lapo Gotil di Jalan Patuan Nagari Balige, tepat di belakang Bank BRI Patuan Nagari.
Discussion about this post