Selalu ada kisah mengharukan di keriuhan suasana jelang Lebaran. Di bulan yang baik ini dimana orang saling berbagi lebih dari bulan-bulan sebelumnya, dan saling memaafkan.
Kali ini viral postingan facebook dari akun bernama Agus Penyoe mengenai anak-anak yatim yang dibawa relawan dari MAI (Majelis Anak Indonesia). Mereka membawa anak-anak yatim untuk berbelanja pakaian lebaran baru ke mal, dan banyak dari mereka ini menjadi pengalaman yang pertama kali.

Suasana harupun menyeruak bahkan bagi sejumlah karyawati Department Store tempat mereka diajak berbelanja. Berikut cerita haru yang diposting oleh akun Agus Penyoe:
” Berikut Beberapa kejadian dan fakta yang kami kutip dari beberapa teman dll tentang adek2 yatim yang kita ajak berpartisipasi pada kegiatan belanja baju lebaran bersama anak yatim kemarin yang dilaksanakan oleh MAI(Majelis Anak Indonesia), Panitia, relawan, sponsorship dan partisipan :
1. Ada yg baru pertama kali masuk mall
2. Ada yg baru pertama kali naik eskalator
3. Ada yg baru pertama kali naik mobil
4. Ada yg tegang masuk mall sampai muntah2
5. Ada yg tidak bisa tidur semalaman karena bingung mau belanja
6. Ada yg bingung melihat baju yg sangat banyak, bingung mau memilih yg mana karena selama ini mereka Tidak Bisa Memilih
7. Beberapa Karyawati Matahari Dept Store menangis terharu melihat Anak Yatim gembira dalam belanja baju Lebaran
8. Ada yg baru pertama mengalami memakai sepatu tetapi dibantu dipasangkan oleh orang lain (Karyawati Matahari Dept Store dan para relawan).
9. Ada yang diajak keliling muter2 liat sweater dan baju2 yg gaul, tapi adeknya nolak dan maunya gamis.. Karena dia dari dulu endak punya gamis.
10. Ada yg tidak pernah makan KFC, sehingga sangat gembira karena mendapatkan bingkisan paket makanan dari KFC.
11. Ada yg minta izin beli baju 2, soalnya ada temen nya dirumah yg ndak ikut,, mau dibagiin katanya.
*———————————————————————————*
MEREKA AKHIRNYA PUNYA PILIHAN!!!
Mungkin ini pertama kali dari sejak mereka lahir, sampai sekarang akhirnya mereka bisa punya pilihan,, memilih baju, sendal/sepatu, celana, gamis, alat sholat dll sendiri..
Mungkin terdengar biasa bagi kita tapi tidak dengan adik2 ini. Biasanya adek2 ini tidak bisa memilih apa yang akan mereka kenakan buat hari raya besok. Mereka akan memakai pakaian yg (kalaupun itu ada) adalah PEMBERIAN dari orang yg berbaik hati memberikan kepada mereka buat hari raya besok,, yah kalaupun tidak, mereka biasanya akan memakai pakaian tahun kemaren(itupun kalo ada) atau akan memilih pakaian yg masih layak buat dipakai di hari raya nanti.
Makanya tidak heran pada saat mereka diajak buat belanja, diberikan pilihan dan menentukan pilihan, Mereka seolah-olah masih tidak percaya dengan hal tersebut. Bukan maksud mengajarkan konsumtif, tapi setidaknya kami ingin agar adek2 ini merasa mereka punya PILIHAN dalam hidup ini, merasa sama dengan anak lain walaupun itu mungkin sekali selama hidup mereka saat ini.
Dalam foto2 yang diunggah ini bisa menceritakan bagaimana mereka (maaf) agak kaku, keliatan ketumbenan, kelihatan seperti orang yang pertama kali masuk mall. Makanya waktu yg diberikan buat belanja itu ada yg sampai ngerasa tidak “cukup” Buat mereka. Kebanyakan dari mereka banyak yg tidak langsung belanja. Mereka melihat baju, pernak-pernik, sepatu dll dulu yang mereka rasa mereka tidak akan membelinya. Satu kata yg terlintas di benak Mereka,, “KAGUM”..
Kagum akan desainnya, warnanya, gambarnya, mode nya, kagum dengan melihat banyak sekali jenis pakaian yang bagus dan yg paling sering kita liat adalah mereka kagum akan bahannya. Mungkin selama ini mereka hanya tau bahan yang mereka pakai, yang (maaf sekali lagi🙏) bahannya agak kasar, panas, keras dan sebagainya. Makanya tidak heran yang sering kami dapati waktu itu mereka memegang-megang baju yg mereka dapati, mengelusnya, membandingkan dengan baju yang pada saat itu mereka pakai dan juga akhirnya waktu mereka itu kebanyakan habis bukan pada saat “memilih”, tapi saat “Mengagumi” Barang2 yg banyak terpampang dihadapan mereka yg mereka sendiri tidak pernah membayangkan sebelumnya.
Mereka kelihatan takut, mencuri-curi kesempatan buat menyentuh pakaian itu dan tidak berani menyentuh lagi kalo didatangi oleh petugas dan relawan yg akan membantu mereka dalam MEMILIH. Saat adik2 itu didekati, disuruh memilih, mencoba, maka akan terdengar Kata-kata yang bakal sering kami dengar dan akan kami ingat selalu dari mulut polosnya..
“Boleh kak?”, “Ndak dimarah?”, ” Ndak apa-apa ini?”, “Endak kok, cuma mau liat ajaq”

Bahkan sampai ada yg bilang “Mau beli baju dua, yang satu buat saudara saya yang sakit dan ndak bisa ikut” Yang akhirnya membuat petugas nya haru dan meminta izin sebentar, mencuri2 waktu sedikit buat bersyukur dan melepaskan tangis yang dari tadi tertahan..
Kalo bukan karena petugas dan relawan yang sabar, donatur, partisipan dan semua orang yang BAIK yang mengarahkan, menemani dan mengajari adik2 ini buat memilih tidak mungkin adek2 itu bakal mempunyai PILIHAN selama hidupnya saat ini.. Kami tidak bisa memberikan balasan atas apa yang telah diberikan oleh orang2 BAIK tersebut selain rasa terima kasih yang sebesar-besarnya pada orang-orang yang terlibat dalam acara ini..

Saya jadi teringat kata2 temen saya,
pada saat saya bilang “Masih banyak orang Baik ya om”.
Dan dia dengan enteng nya menjawab ” Semua orang itu Baik om”.
Yang pada saat itu langsung seperti memberi teguran buat saya, karena pada dasarnya:
Setiap Manusia itu terlahir BAIK,
Setiap Manusia itu menginginkan hal BAIK, dan
Setiap Manusia adalah orang BAIK..
Terimakasih karena telah menjadi BAIK..”

Discussion about this post